Spesifikasi Fisik
Pertama dan terpenting, flensa harus sesuai dengan pipa atau peralatan yang dirancang untuknya. Spesifikasi fisik untuk flensa pipa mencakup dimensi dan bentuk desain.
Dimensi Flensa
Dimensi fisik harus ditentukan agar ukuran flensa dapat ditentukan dengan tepat.
Diameter luar (OD) adalah jarak antara dua sisi berlawanan pada permukaan flensa.
Ketebalan mengacu pada ketebalan tepi luar yang menempel, dan tidak termasuk bagian flensa yang menahan pipa.
Diameter lingkaran baut adalah panjang dari pusat lubang baut ke pusat lubang yang berlawanan.
Ukuran pipa adalah ukuran flensa pipa yang sesuai, umumnya dibuat sesuai standar yang berlaku. Ukuran pipa biasanya ditentukan oleh dua angka non-dimensi, yaitu ukuran pipa nominal (NPS) dan ukuran jadwal (SCH).
Ukuran lubang nominal adalah diameter dalam konektor flensa. Saat memproduksi dan memesan konektor pipa jenis apa pun, penting untuk mencocokkan ukuran lubang konektor dengan ukuran lubang pipa yang disambungkan.
Wajah Flange
Permukaan flensa dapat diproduksi dengan berbagai bentuk khusus berdasarkan kebutuhan desain. Beberapa contohnya antara lain:
Datar
Wajah terangkat (RF)
Sambungan tipe cincin (RTJ)
Alur cincin-O
Jenis-jenis Flensa Pipa
Flensa pipa dapat dibagi menjadi delapan jenis berdasarkan desainnya. Jenis-jenis tersebut adalah sambungan buta (blind), sambungan tumpang tindih (lap joint), sambungan orifice, sambungan reduksi (reducing), sambungan slip-on (slip-on), sambungan las soket (socket-weld), sambungan ulir (threaded), dan sambungan las leher (weld neck).
Flensa buta adalah pelat bundar tanpa penahan tengah yang digunakan untuk menutup ujung pipa, katup, atau peralatan. Flensa ini membantu memudahkan akses ke saluran setelah disegel. Flensa ini juga dapat digunakan untuk uji tekanan aliran. Flensa buta dibuat agar sesuai dengan pipa standar dalam semua ukuran pada tingkat tekanan yang lebih tinggi dibandingkan jenis flensa lainnya.
Flensa sambungan pangkuan digunakan pada pipa yang dipasang dengan pipa tumpang atau dengan ujung stub sambungan pangkuan. Flensa ini dapat berputar mengelilingi pipa sehingga memudahkan penyelarasan dan pemasangan lubang baut bahkan setelah pengelasan selesai. Karena keunggulan ini, flensa sambungan pangkuan digunakan dalam sistem yang membutuhkan pembongkaran flensa dan pipa secara berkala. Flensa ini mirip dengan flensa slip-on, tetapi memiliki radius lengkung pada lubang dan permukaan untuk mengakomodasi ujung stub sambungan pangkuan. Nilai tekanan untuk flensa sambungan pangkuan rendah, tetapi lebih tinggi daripada flensa slip-on.
Flensa slip-on dirancang untuk meluncur di ujung pipa dan kemudian dilas. Flensa ini mudah dipasang dan berbiaya rendah, serta ideal untuk aplikasi bertekanan rendah.
Flensa las soket ideal untuk pipa berukuran kecil dan bertekanan tinggi. Fabrikasinya mirip dengan flensa slip-on, tetapi desain kantong internalnya memungkinkan lubang yang halus dan aliran fluida yang lebih baik. Saat dilas secara internal, flensa ini juga memiliki kekuatan fatik 50% lebih besar daripada flensa slip-on las ganda.
Flensa berulir adalah jenis flensa pipa khusus yang dapat dipasang ke pipa tanpa pengelasan. Flensa ini diulirkan ke dalam lubang agar sesuai dengan ulir eksternal pada pipa dan diruncingkan untuk menciptakan segel antara flensa dan pipa. Lasan segel juga dapat digunakan bersama sambungan berulir untuk penguatan dan penyegelan tambahan. Flensa ini paling baik digunakan untuk pipa kecil dan tekanan rendah, dan harus dihindari pada aplikasi dengan beban besar dan torsi tinggi.
Flensa leher las memiliki hub meruncing yang panjang dan digunakan untuk aplikasi bertekanan tinggi. Hub meruncing ini mentransfer tekanan dari flensa ke pipa itu sendiri dan memberikan penguatan yang mencegah terjadinya dishing.
Waktu posting: 21-Okt-2021